Rabu, 20 Juli 2011

Waspadai Modus Kejahatan Jelang Puasa

Mendekati bulan suci Ramadhan, aktivitas warga untuk berbelanja kebutuhan pokok dan keperluan lainnya dipastikan meningkat. Kesempatan ini tentunya akan dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk menjalankan aksi. Sebagian dari mereka bahkan nekat melakukan berbagai cara demi memenuhi kebutuhan mendekati hari raya Lebaran.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar mengatakan, sejumlah aksi kejahatan selama puasa hingga Lebaran tetap akan terjadi dengan cara dan modus yang bervariasi.

Salah satunya adalah kejahatan pencurian kendaraan bermotor yang terjadi saat salat tarawih hingga menjelang salat subuh. Selain itu kejahatan dengan modus pembiusan yang mengincar para pemudik yang hendak pulang kampung. Ini masih menjadi kejahatan yang paling marak. Modus lainnya, adalah perampokan dengan berpura-pura menjadi tamu atau menawarkan jasa service AC dan peralatan rumah tangga lainnya.

Modus ini, kata Baharudin, biasanya mengincar rumah yang ditinggalkan majikan dan hanya dijaga pembantu. Tapi tak kalah mengerikan adalah perampokan yang menggunakan senjata api yang mengincar para nasabah bank.

"Selalu kami katakan pada waktu-waktu tertentu cenderung ada penambahan angka kriminalitas. Menjelang bulan puasa memang biasanya begitu karena kebutuhan masyarakat tentu juga meningkat dan dengan sendirinya kriminalitas bertambah," ungkap Baharudin.

Karena itu, setiap Polres akan mulai melakukan patroli pada lokasi yang dianggap rawan aksi kejahatan. Dalam waktu dekat hasil analisi untuk wilayah yang dianggap rawan akan disampaikan.

"Mereka nanti yang tentukan. Wilayah mana yang akan diawasi, berapa personel yang patroli. Kejahatan apa saja yang biasanya terjadi, dan pola penanganannya. Itu Polres yang menentukan," tutur dia.

Selain pengamanan yang akan dilakukan pihak kepolisian, Baharudin meminta masyarakat untuk turut menjaga keamanan lingkungan mulai dari pemukiman, jalan umum, perkantoran, pertokoan, dan sekolah.

"Bentuk galakkan siskamling, polanya masyarakat atur sendiri yang penting keamanan bisa terjamin," ujarnya.

Berdasarkan data Polda Metro Jaya pada Juni 2011, kasus pencurian dengan kekerasan (curas) ada 66 kasus, yang terdiri dari perampokan enam kasus, perampasan 40 kasus, dan penodongan 20 kasus.

Sedangkan kasus pencurian dengan pemberatan (curat) di bulan Juni 2011 mencapai 572 kasus. Jenis-jenis kejahatan inilah yang diprediksi akan meningkat jelang Ramadhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar