Rabu, 27 Juli 2011

Pancasila, Solusi Paling Ampuh Cegah Terorisme

Maraknya aksi terorisme di Indonesia dipicu oleh pemahaman terhadap agama yang sempit. Hal ini sangat berbahaya karena menanamkan keyakinan bahwa golongannya sendiri yang benar sedangkan orang di luar golongannya dianggap sebagai musuh.

Menurut pandangan akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, M Romli segala bentuk tindakan ekstrim dalam agama itu dilarang. Tak ada ajaran agama manapun yang mengajarkan segala bentuk kekerasan.

"Untuk menangkalnya pertama adalah mengembangkan sikap persaudaraan di antara kita. Kedua, melihat persamaan ajaran agama yaitu cinta kasih. Minimal itu bisa menangkal jangan sampai terjadi kekejaman," ujar Romli dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/7/2011).

Romli menjelaskan, kekerasan dapat dibatasi dengan cara melemahkan sumber konflik sosial, perbedaan kepentingan, ketidakmerataan distribusi manfaat sosial, dan hakikat keadilan sosial.

"Kekerasan dapat dibendung dengan mendayagunakan agama untuk dapat menghalangi kekerasan dengan menekankan nilai-nilai universal, misalnya cinta kasih dan persaudaraan," paparnya.

Hal senada diungkapkan Ketua MUI Banten, Ahmad Saefudin Hasan. Menurutnya, MUI tetap konsisten dalam berperan bersama pemerintah untuk mencegah masyarakat melakukan kemungkaran termasuk aksi terorisme.

"4 pilar yang ada didalam negeri kita yaitu Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Menurut MUI 4 pilar sudah final sehingga tidak perlu diubah. Tinggal kita memanfaatkan 4 pilar ini sesuai dengan ajaran agama kita," kata dia menanggapi maraknya radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Menurutnya, dasar negara Pancasila sudah final dan tinggal diamalkan sesuai dengan ajaran agama, sehingga pemahaman sempit terhadap agama yang berujung pada perpecahan dapat dihilangkan.

"MUI memohon para ulama untuk senantiasa bersilaturahmi dengan aktifis muda Islam sehingga tidak menyimpang. Tidak ada agama yang mengajarkan tindakan kekerasan,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar